I am getting engaged in 8 days time. Jeez, how time flies.
Hantaran - hampir siap. On my side semua dah ada except songkok, kemeja, fruits, sirih junjung. The Johorians, we usually do the decorations on our own and not use the service of wedding planners and all, jadi all my aunts would arrive from Johor on Friday. Yeay. And I need to get fresh flowers before they reach here.
Food - Banyak sangat kepala ok on this one. Mak Uda kejap nak buat nasi minyak, Mak Cu kejap kata laksa johor, roti jala etc, mumzy kejap cakap lauk-lauk melayu. Headache okay! Up until now, no definite decision lagi!
Canopy - Belum book lagi. Heh. Mumzy tanya I dah book ke belum I said 'DAH'. :D
Guestlist - Main ajak je semua orang yang dah tahu. Heh.
Baju - Dah siap! And its kinda cheap. RM135 je tailoring dia.
The Guy - Excited tak habis-habis. Sikit-sikit panggil I 'bakal tunang'. Hehe.
At this point, with the rentals kedai tak bayar lagi, with plenty lagi monetary problems, I am happy. Yeay.
Thursday, July 23, 2009
Friday, July 17, 2009
apologies: sincerely
I am officially worn out with all the dramas that have been surrounding me this whole entire week. I am tired of justifying. I wish it was all just a dream but ah well, there’s just too much damage done already. I should not blame anyone but me. Hence I am sorry for the post written below, I am just pissed off at that time and I have no place to really vent the anger. So yes, I am sorry.
Too much sorry was said from my side but I just wish, for once that all the other parties that were involved in this stupid messy feud would just say their sorry as well because seriously, not one party are not at fault.
From now onwards, I would just go ahead with my life with what I have with my head up high, with or without them. At least I now know whom I should trust and who would lend their shoulders for me to cry on. And to the guys that were there for me, I am eternally grateful.
And to the others who were involved, this would be my last sorry because at the rate you guys are making me suffer, I am the one who should be mad by now.
We’ve had our great times and that I would forever cherish. I would one day tell my kids how fun and exciting my friends were. But ah, all fun will have to end eventually.
And fingers crossed, maybe, one day, just one day we will be together again, and honestly, as mad/pissed off/guilty as I am right now, I wouldn’t want to lose them. Not this way.
As cliché as it may sound, no one is perfect.
Too much sorry was said from my side but I just wish, for once that all the other parties that were involved in this stupid messy feud would just say their sorry as well because seriously, not one party are not at fault.
From now onwards, I would just go ahead with my life with what I have with my head up high, with or without them. At least I now know whom I should trust and who would lend their shoulders for me to cry on. And to the guys that were there for me, I am eternally grateful.
And to the others who were involved, this would be my last sorry because at the rate you guys are making me suffer, I am the one who should be mad by now.
We’ve had our great times and that I would forever cherish. I would one day tell my kids how fun and exciting my friends were. But ah, all fun will have to end eventually.
And fingers crossed, maybe, one day, just one day we will be together again, and honestly, as mad/pissed off/guilty as I am right now, I wouldn’t want to lose them. Not this way.
As cliché as it may sound, no one is perfect.
Tuesday, July 14, 2009
tales of 3 days ago.
Kes 1:
Pukul 5 pagi saya dah kena bangun ke pasar ditemani encik bf. Bukanlah tiap-tiap hari tapi hal-hal stok semuanya mostly saya yang settlekan. (Bukan sebab saya tak percaya ex-manager pegang duit, tapi sebab saya taknak susahkan dia sebab tugas utama dia adalah untuk memastikan the cafe runs smoothly.) Biasanya by 8 saya akan sampai di kedai. (Okay fine, kalau beli kat Tesco, by 10am baru saya sampai.) Dah tak cukup tidur, saya biasanya akan pulang ke rumah untuk tidur dan biasanya saya sampai kembali ke kedai dalam pukul 1-2. I don't see any issues here sebab saya upah/bayar/hire a manager to jaga the operations of the kedai. Tapi bila saya sampai je kedai, mesti saya diberi cold shoulder/muka penat/muka marah sebab saya tinggalkan dia yang kononnya berseorangan menjaga kedai itu. Quote: I feel as if I am running the shop on my own. Saya upah/bayar/hire 5 orang pekerja untuk awak, your convenient and rasanya tak cukup ke?
Kesian, sebab saya pun faham kepenatan menjadi waiter/PR/jaga cashier, saya pun dengan mak saya, encik bf dan seorang lagi kawan came up with an idea to menyenangkan lagi hidup ex-manager saya. Saya bagi dia kerja from 8am to 5pm. Standard lah, kerja pejabat pun sama waktu macam tu. Tapi ex-manager salah faham dan ingat saya tak appreciate apa dia buat. Dia jaja cerita kat kawan yang lain with Quote: Encik bf suka interfere hal-hal kedai. Kesian encik bf yang setia teman saya pergi pasar, sanggup menghabiskan berbelas ribu untuk keep the shop alive dan sanggup meminjamkan duit just so I could pay all the salaries. Tu dinamakan interfere ke, bila dia cuma nak menolong? Tak pernah encik bf sibuk hal-hal membabitkan management. Pelik macam mana cerita ni boleh timbul.
Lagi saya bengang bila dia rasa konon macam dia seorang yang handle kedai tu. Jadi apa saya buat pergi beli stok? Beli kondom? Apa saya buat datang kedai ganti shift dia? Quote: membiak?
Saya hilang selalu pun ada dia tahu saya ke mana? Saya ke hulu ke hilir siapkan hal-hal loan, hal-hal grant. Ingat senang ke? Kumpul semua quotation yang perlu dicari, yang kononnya ex-manager sendiri mahu buat. Tu pun kadang-kadang je saya curi masa lunch/movie dengan encik bf sebab tolonglah faham, dah 3 bulan saya tak jumpa dan spend time dengan encik bf. Nak settlekan hal barang-barang bertunang lagi. Memang saya teramat busy. Bukannya saya membiak seperti apa yang dia canangkan ke orang lain. Tapi saya tak pernah miss untuk gantikan shift dia (memanglah ada terlambat sikit kadang-kadang).
Kes 2:
Saya ada salah faham dengan seorang kawan yang dari awal menolong. Memang salah saya, I know. Tapi ex-manager boleh cakap dekat partner saya yang semua kawan-kawan dah tak datang ke kedai sebab saya. Pelik, saya masih ada kawan-kawan Shah Alam saya yang know me since I was 13 and they still come by to the shop. (Oh, kecuali seorang kawan yang malas nak datang kerana bengang dengan ex-manager. Heh.) Jadi semalam encik bf dengan baik hatinya berniat nak clear the air pergi berjumpa dengan kawan-kawan yang dari awal menolong tu. Semuanya okay je? (Kecuali seorang je lah- tu pun sebab saya ada selisih faham dengan dia.) Jadi saya tambah pelik kenapa ex-manager nak burukkan saya teruk sangat kat partner/best friend saya sendiri? Tolonglah, that girl knew me since I was 15. She stood by me when everyone gave me shit and you think your 10 liner shits would drive her away from me?
Kes 3:
Memanglah mak partner saya kurang gemar ex-manager kami tu. Bukan tak suka as a person pun, cuma dia rasa that the ex-manager could've performed better. Tu yang mak partner saya nak from him, to challenge him so that he could raise to that challenge. Tapi dia salah faham, merajuk konon tak di appreciate, marah konon semua yang dibuat tak nampak di mata. Padahal, dia tak pernah nampak ke segala salah silap dia semua kena balik kat saya. Penat saya terpaksa menjawab, backing ex-manager ni atas setiap yang dicakapkan. Tu saya tak kisah pun, sebab seteruk-teruk pun, dia banyak membantu, jadi saya backing kan aje. Cuma yang saya bengangkan, dia jaja cerita lagi ke kawan-kawan lain yang dia dari awal lagi menolong-tolong cat, tolong kemas, tolong panggil kontraktor, tolong jaga kedai tapi tidak dihargai langsung. Tapi ada dia cerita yang belum kedai mula beroperasi lagi dia dah diberi gaji atas semua kerja-kerja tu? Siap ada allowance minyak dan tol ok. Jadi kawan-kawan pun rasa saya ni tak reti appreciate ex-manager tu.
Kes 4:
Saya ke Perhentian. Dah line kat sana macam palat. Saya memang tercut-out of the real world. Saya betul-betul percayakan ex-manager saya tu walaupun setiap hari mesej bertanyakan hal kedai tak dibalas. Belum balik dari Perhentian saya dikejutkan dengan rage of mak partner saya. Terkejut dengan judgement yang dibuat ex-manager. Saya telan semua kata-kata mak partner saya. All I could say at that time was 'I would look to the bottom of it.' Saya masih backing ex-manager sebab I know, even if his judgement was wrong that time, he did it for the sake of the business and he meant well. Jadi saya masih bersikap seperti seorang kawan/boss yang understanding.
End of case.
Jadi tell me, apa sangat yang saya buat kat dia sampai menjaja cerita bukan-bukan kat partner/bestfriend saya? Menjaja hal buruk pasal saya dengan encik bf kat kawan-kawan lain? Walaupun at times, saya rasa macam kepala saya dipijak-pijak oleh someone yang saya bayar gaji, saya biarkan je dan telan je sebab saya hormat dia sebagai kawan. Walaupun at times, saya rasa saya makan hati dengan perangai 'kadang-kadang ok, kadang-kadang emo' ex-manager, saya biarkan aje, sebab saya tahu dia memang banyak issues with himself.
Saya tahu saya bukannya baik pun. Masih ada banyak kelemahan yang perlu saya perbaiki. Tapi tolonglah, stop all this nonsence and please lah stop all the talkings. You think it won't come back to haunt you?
And satu lagi yang saya pelik, at our age, ada lagi benda-benda macam high school drama macam ni. Come on lah, be a man and confront if ada problems. Its better then cakap-cakap belakang like pussies.
Saya minta maaf banyak-banyak sebab saya ni pussy jadi saya mungkin tercerita kat orang mungkin benda yang humiliate you. Tu saya mengaku salah saya. Tapi saya rasa mungkin saya taknak kecilkan hati awak sebab awak sentiasa ada soft spot dalam hati saya because despite it all, you are a good friend. Jadi saya minta maaf sebab kecilkan hati awak.
Tapi Quote: enough is enough lah. Jadi saya rasa enough is enough lah.
I am really strong when it comes to the matters of heart, but this time, you really broke my heart. You successfully nail it this time.
Thank you.
p/s: Abang-abang lawyers tu still datang je. Budak-budak Alliance tu lepak je kau takde.
There, I said my mind. Finally.
Pukul 5 pagi saya dah kena bangun ke pasar ditemani encik bf. Bukanlah tiap-tiap hari tapi hal-hal stok semuanya mostly saya yang settlekan. (Bukan sebab saya tak percaya ex-manager pegang duit, tapi sebab saya taknak susahkan dia sebab tugas utama dia adalah untuk memastikan the cafe runs smoothly.) Biasanya by 8 saya akan sampai di kedai. (Okay fine, kalau beli kat Tesco, by 10am baru saya sampai.) Dah tak cukup tidur, saya biasanya akan pulang ke rumah untuk tidur dan biasanya saya sampai kembali ke kedai dalam pukul 1-2. I don't see any issues here sebab saya upah/bayar/hire a manager to jaga the operations of the kedai. Tapi bila saya sampai je kedai, mesti saya diberi cold shoulder/muka penat/muka marah sebab saya tinggalkan dia yang kononnya berseorangan menjaga kedai itu. Quote: I feel as if I am running the shop on my own. Saya upah/bayar/hire 5 orang pekerja untuk awak, your convenient and rasanya tak cukup ke?
Kesian, sebab saya pun faham kepenatan menjadi waiter/PR/jaga cashier, saya pun dengan mak saya, encik bf dan seorang lagi kawan came up with an idea to menyenangkan lagi hidup ex-manager saya. Saya bagi dia kerja from 8am to 5pm. Standard lah, kerja pejabat pun sama waktu macam tu. Tapi ex-manager salah faham dan ingat saya tak appreciate apa dia buat. Dia jaja cerita kat kawan yang lain with Quote: Encik bf suka interfere hal-hal kedai. Kesian encik bf yang setia teman saya pergi pasar, sanggup menghabiskan berbelas ribu untuk keep the shop alive dan sanggup meminjamkan duit just so I could pay all the salaries. Tu dinamakan interfere ke, bila dia cuma nak menolong? Tak pernah encik bf sibuk hal-hal membabitkan management. Pelik macam mana cerita ni boleh timbul.
Lagi saya bengang bila dia rasa konon macam dia seorang yang handle kedai tu. Jadi apa saya buat pergi beli stok? Beli kondom? Apa saya buat datang kedai ganti shift dia? Quote: membiak?
Saya hilang selalu pun ada dia tahu saya ke mana? Saya ke hulu ke hilir siapkan hal-hal loan, hal-hal grant. Ingat senang ke? Kumpul semua quotation yang perlu dicari, yang kononnya ex-manager sendiri mahu buat. Tu pun kadang-kadang je saya curi masa lunch/movie dengan encik bf sebab tolonglah faham, dah 3 bulan saya tak jumpa dan spend time dengan encik bf. Nak settlekan hal barang-barang bertunang lagi. Memang saya teramat busy. Bukannya saya membiak seperti apa yang dia canangkan ke orang lain. Tapi saya tak pernah miss untuk gantikan shift dia (memanglah ada terlambat sikit kadang-kadang).
Kes 2:
Saya ada salah faham dengan seorang kawan yang dari awal menolong. Memang salah saya, I know. Tapi ex-manager boleh cakap dekat partner saya yang semua kawan-kawan dah tak datang ke kedai sebab saya. Pelik, saya masih ada kawan-kawan Shah Alam saya yang know me since I was 13 and they still come by to the shop. (Oh, kecuali seorang kawan yang malas nak datang kerana bengang dengan ex-manager. Heh.) Jadi semalam encik bf dengan baik hatinya berniat nak clear the air pergi berjumpa dengan kawan-kawan yang dari awal menolong tu. Semuanya okay je? (Kecuali seorang je lah- tu pun sebab saya ada selisih faham dengan dia.) Jadi saya tambah pelik kenapa ex-manager nak burukkan saya teruk sangat kat partner/best friend saya sendiri? Tolonglah, that girl knew me since I was 15. She stood by me when everyone gave me shit and you think your 10 liner shits would drive her away from me?
Kes 3:
Memanglah mak partner saya kurang gemar ex-manager kami tu. Bukan tak suka as a person pun, cuma dia rasa that the ex-manager could've performed better. Tu yang mak partner saya nak from him, to challenge him so that he could raise to that challenge. Tapi dia salah faham, merajuk konon tak di appreciate, marah konon semua yang dibuat tak nampak di mata. Padahal, dia tak pernah nampak ke segala salah silap dia semua kena balik kat saya. Penat saya terpaksa menjawab, backing ex-manager ni atas setiap yang dicakapkan. Tu saya tak kisah pun, sebab seteruk-teruk pun, dia banyak membantu, jadi saya backing kan aje. Cuma yang saya bengangkan, dia jaja cerita lagi ke kawan-kawan lain yang dia dari awal lagi menolong-tolong cat, tolong kemas, tolong panggil kontraktor, tolong jaga kedai tapi tidak dihargai langsung. Tapi ada dia cerita yang belum kedai mula beroperasi lagi dia dah diberi gaji atas semua kerja-kerja tu? Siap ada allowance minyak dan tol ok. Jadi kawan-kawan pun rasa saya ni tak reti appreciate ex-manager tu.
Kes 4:
Saya ke Perhentian. Dah line kat sana macam palat. Saya memang tercut-out of the real world. Saya betul-betul percayakan ex-manager saya tu walaupun setiap hari mesej bertanyakan hal kedai tak dibalas. Belum balik dari Perhentian saya dikejutkan dengan rage of mak partner saya. Terkejut dengan judgement yang dibuat ex-manager. Saya telan semua kata-kata mak partner saya. All I could say at that time was 'I would look to the bottom of it.' Saya masih backing ex-manager sebab I know, even if his judgement was wrong that time, he did it for the sake of the business and he meant well. Jadi saya masih bersikap seperti seorang kawan/boss yang understanding.
End of case.
Jadi tell me, apa sangat yang saya buat kat dia sampai menjaja cerita bukan-bukan kat partner/bestfriend saya? Menjaja hal buruk pasal saya dengan encik bf kat kawan-kawan lain? Walaupun at times, saya rasa macam kepala saya dipijak-pijak oleh someone yang saya bayar gaji, saya biarkan je dan telan je sebab saya hormat dia sebagai kawan. Walaupun at times, saya rasa saya makan hati dengan perangai 'kadang-kadang ok, kadang-kadang emo' ex-manager, saya biarkan aje, sebab saya tahu dia memang banyak issues with himself.
Saya tahu saya bukannya baik pun. Masih ada banyak kelemahan yang perlu saya perbaiki. Tapi tolonglah, stop all this nonsence and please lah stop all the talkings. You think it won't come back to haunt you?
And satu lagi yang saya pelik, at our age, ada lagi benda-benda macam high school drama macam ni. Come on lah, be a man and confront if ada problems. Its better then cakap-cakap belakang like pussies.
Saya minta maaf banyak-banyak sebab saya ni pussy jadi saya mungkin tercerita kat orang mungkin benda yang humiliate you. Tu saya mengaku salah saya. Tapi saya rasa mungkin saya taknak kecilkan hati awak sebab awak sentiasa ada soft spot dalam hati saya because despite it all, you are a good friend. Jadi saya minta maaf sebab kecilkan hati awak.
Tapi Quote: enough is enough lah. Jadi saya rasa enough is enough lah.
I am really strong when it comes to the matters of heart, but this time, you really broke my heart. You successfully nail it this time.
Thank you.
p/s: Abang-abang lawyers tu still datang je. Budak-budak Alliance tu lepak je kau takde.
There, I said my mind. Finally.
Thursday, July 2, 2009
stop. listen.
I got back from Perhentian last night at 11pm and I am still freaking tired.
I am currently at the shop alone, doing some pay slips, accounts stuff etc.
Luckily I brought my laptop along and am currently listening to Lenka.
Will update later lah. Takde masa.
Haish.
I am currently at the shop alone, doing some pay slips, accounts stuff etc.
Luckily I brought my laptop along and am currently listening to Lenka.
Will update later lah. Takde masa.
Haish.
Subscribe to:
Posts (Atom)